Kemesraan ini by Iwan Falz..
Suatu hari Dikala kita duduk ditepi pantai Dan memandang ombak dilautan yang kian menepi Burung camar terbang bermain diderunya air Suara alam ini hangatkan jiwa kita
Sementara sinar surya perlahan mulai tenggelam Suara gitarmu mengalunkan melodi tentang cinta Ada hati membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa tercurah saat itu
Reff:
Kemesraan ini… janganlah cepat berlalu Kemesraan ini… inginku kenang selalu Hatiku damai… jiwaku tentram disamping mu Hatiku damai… jiwa ku tentram bersamamu
F.R.I.E.N.D.S
As y might all have know that I am leaving for Paris very soon in 1st sept. I have been starting to move out from my place since a week ago, transporting bit by bit every single stuff that I own. My adult magz (FHM, which I bought 3 years ago, in which I’m still confused why do I want to spend 35 thousand IDR for a mediocre women pict), tennis racket, books, clothes, desk, computers, monitors, it was all 3 big box and 3 enormous luggage.. gee, I feel like Paris Hilton with all of this stuff. We never know what we have until we move out, I guess..
What makes this day different is that I’m taking out my last piece out from the house, my bed. My room is empty know.. it feels different, somekind of feeling of lost, feeling of emptyness, homelessness. I had a very great times, living 4 months in this place. I have this window with a view, got internet, basically I got everthing I need in that place. Most importantly friends. (more…)
Home
“I’m coming home to the place that I belong, where feeling good doesnt cost a thing”
Series of unfortunate events. Setelah kalah di WUDC di Cork – Irlandia, kalah lagi di Jessup International Law Mootcourt, ditambah lagi dengan hasil indeks prestasi yang sangat minim, sulit untuk dihindari bahwa level kepercayaan diriku sedang berada dalam posisi yang sangat rendah. Seakan-akan I’m not good to do anything and my destiny is becoming a loser..
Jenuh dengan berbagai kegagalan aku memutuskan bahwa aku sudah terlalu banyak berjibaku di medan laga tanpa pernah berkontemplasi untuk mengasah pisau dan satu-satunya jalan untuk menjernihkan pikiran adalah dengan pulang.
Akhir minggu ini selepas sholat shubuh, kulompat ke dalam mobil merahku dan kulaju sendirian ke timur, menuju arah matahari terbit, ke rumah di Malang. Sengaja ku buka kaca jendela mobil dan membiarkan udara pagi yang sejuk menerpa pipi dan membelai rambut.. mengamati nadi-nadi kehidupan yang mulai berdenyut di sepanjang jalan.. anak-anak sekola
Driving alone adalah terapi yang sangat mujarab bagiku. Kesendirian memberi kita ruang dan waktu untuk berbicara pada diri sendiri setelah sekian lama ribuan bising suara memekaki telinga. Dan ketika kita sudah diambang galau, barulah kita menyadari bahwa kita tidak pernah memberikan waktu untuk berbicara pada diri sendiri tentang apa yang sudah kita lakukan atau apa yang sebaiknya akan kita lakukan.
nyetir jogja malang, sendirian, giver u that kind of opportunity. di jalan I take a stop di sebuah mata air panas di kaki pegunungan di malang.. oowhhh nikmat.. and refreshing
DOA
Ketika aku memohon kekuatan, ALLAH memberiku kesulitan sehingga aku kuat
Ketika memohon kebijaksanaan, ALLAH memberiku masalah untuk aku pecahkan
Ketika memohon kesejahteraan, ALLAH memberiku akal untuk berpikir
Ketika memohon keberanian, ALLAH memberikan bahaya untuk aku atasi
Ketika aku membutuhkan cinta, ALLAH memberikan orang-orang bermasalah untuk kutolong
Ketika memohon bantuan, ALLAH memberikan kesempatan.
Aku tidak pernah menerima apa yg kuminta, tapi ALLAH memberikan apa yang aku butuhkan. SUBHANALLAH
Mempertanyakan Arti Kebiijakan Pak Boediono
Sudah tepat seminggu Prof. Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia menaikkan BI Rate hingga 9.25% sebagai respons terhadap krisis keuangan global yang dipicu oleh ambruknya sector financial di Amerika. Tentu pertanyaan yang tepat kita ajukan adalah apa arti kebijakan ini bagi kita. Saya tentu bukan seorang ekonom handal seperti Faisal Basri atau seperti Boediono sendiri sehingga pendekatan yang saya gunakan adalah pendekatan ekonomi politik dan dasar-dasar moneter sederhana. Kebijakan ini sebenarnya adalah upaya pemerintah untuk memberi rasa aman bagi investor yang mulai kelabakan akibat krisis dan berlomba-lomba menarik investasi mereka. Dengan menaikkan BI Rate yang berarti meberikan tambahan incentive bagi investor, Boediono mengharapkan bahwa investor tersebut tidak serta merta lari dari dunia keuangan Indonesia dan meredam laju inflasi. Artinya jika uang masyarakat dan investor tetap berada di dalam obligasi-obligasi pemerintah maka uang beredar akan semakin sedikit dan laju inflasi di masyarakat akan tertahan dan menghindarkan Indonesia dari krisis moneter babak 2 setelah krisis 1997.
Namun bagi saya, kebijakan mempunyai pengaruh yang buruk dalam dua hal.
Pertama, ini hanya akan menguntungkan para spekulan yaitu investor yang melakukan short selling di lantai bursa sehingga meskipun dana mereka tertahan di Indonesia namun uang tersebut sejatinya adalah uang yang disebut Hot Money. Hot Money ini sangat beresiko karena uang ini bukanlah investasi dalam bentuk riil namun lebih (more…)
Habib Rizieq’s trial
If you have the time to look at my previous posting regarding Front Pembela Islam FPI or shall I translated into Islamic Defense Front, this time I’ll try to tell the other side of the story. Sure u can claim me being inconsistent. But hey wise man says that the most unhappy people is the one who’s afraid of changes.
Today, I attend the trials of Habib Rizieq’s, the leader of FPI, and Munarman, FPI so-called team leader during the skirmish, in Central Jakarta Court. Brief summary of the case is there has been a clash, brawl, skirmish between a group of people called AKKBB in Ind: Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) in Eng: Alliance of Nationhood and Freedom of Religion and Faith.. And between FPI. Please note that I do not address this incident as an brutal attack from FPI to AKKBB. Why? simply since it prevent us to see problems clearly as we have cloud our minds with prejudice to FPI as radical, brutal, immoral, etc u name it. (more…)
Konsumerisme Ramadhan
Saya termasuk orang yang sangat jarang menonton TV, untuk berbagai alasan. TApi semenjak ramadhan, iseng2 sambil nunggu maghrib atau imsyak aku jadi suka memencet2 remote TV…
Seperti ada suatu komando, kayanya semua stasiun TV getol banget menanyangkan program2 komedi.. dengan waktu yang bersamaan. Ini memang menunjukkan animo masyarakat yg teramat tinggi terhadap komedi2 ini. Yang saya herankan, setiap komedi2 tersebut selalu menanyangkan pola2 joke yang diulang, slapstick, dan memutar rekaman tertawa para penonton… seolah2 itu adalah adegan yang lucu… pola kejadian yg sama seperti sinetron.. (more…)
half full or half empty?
Its common paradigm to see something, a paradigm of skepticism and positiveness. Well this post will continue the story of agony of love. Why does this paradigm relevant? its simply because it determines which time frame u want to cherish or condemn. Cherish the fact that We’ve spent every 23 days to meet each other since we got together or condemn that she’ll be gone for 712 days 9000 miles away in freakin France. 23 days versus 712 days. That’s like seeing Chris Jon vs Mike Tyson.. Any reasonable person will say that is beyond comparison.
But I guess love and hope is not something to reason. (more…)
The agony of love..
I am writing this on a train leaving for Jakarta..
The story that is about to be entertain in this blog is regarding a everyday love actually melodramatic scene that u probably have seen in the everyday soap opera or sinetron. so feel free to skip
She’s my senior actually and we’ve known each other for about three years. We’ve been working together in several projects and our feelings has actually groom within those years, an I never know until now. Shortly, we’ve not expected that one has feeling over another. And suddenly.. (more…)
Lawyer = Liar?
A few days back then I met this wonderful girl who interestingly despise the idea of being a lawyer and or politician.. common argument as she said that lawyers always defend bad guys, vulnerable for corruption, and get rich by exploiting people’s that are already in deep shit troubles..
ehm… prejudice hurts doesnt it as people like me are looking forward to the job. I’d like to clarify few things that I know about being a lawyer and please dont assume I’m already a lawyer, I might be wrong but I like to see it this way.. (more…)
last comments